Manusia & Lingkungan



ilmu sosial budaya dasar
MANUSIA DAN LINGKUNGAN
Sejauh tentang Sampah










APRILIA N HUKOM
ATHANASYA TUWATANASSY
PAULINA PUTNARUBUN
VIVIAN TALANE
VIKRY R. PAAIS
 
 









ABSTRAK
Manusia dan lingkungan merupakan aspek yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Salah satu pengaruh yang sangat mencolok adalah permasalahan Sampah. Sampah adalah permasalahan yang tak pernah berakhir, bahkan sampai pada saat ini. Sampah secara umum dikenal dengan sampah Organik (sampah yang dapat terurai) dan sampah Anorganik (sampah yang tidak dapat terurai).
Dalam perkembangannya, manusia menemukan berbagai cara, untuk meminimalisir tingkat produksi Sampah. Tetapi apakah dengan cara Demikian dapat menghilangkan sampah ? bagaimana jika hal itu benar-benar terjadi ? Manusia juga menjadikan sampah sebagai sumber mata pencaharian. Pertanyaanya bagaimana jika sampah tidak ada ?














PENDAHULUAN

Lingkungan yang sehat, adalah lingkungan yang bersih dari sampah. Sebuah kata yang tak asing didengar oleh kita. Sampah merupakan sebuah masalah besar yang tak hentinya terus mengancam kehidupan manusia beserta seluruh ekosistem yang ada dalam sebuah lingkungan. Permasalahan ini terjadi bukan disebabkan oleh lingkungan, melainkan ulah manusia itu sendiri. Sampah tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Setiap saat dan setiap tempat, pasti akan ditemukan Sampah. Sebersih apapun sebuah kota atau rumah, pasti disitu terdapat sampah.
Akibat dari sampah, maka akan terjadi bencana dan mendatangkan penyakit. Hal ini mutlak terjadi, disebabkan oleh manusia itu sendiri. Tapi, sampah sampah tidak hanya mendatangkan bencana dan penyakit, di lain sisi, sampah dapat mendatangkan nilai Ekonomis atau keuntungan  bagi orang-orang yang kreatif. Dengan pengolahan sampah secara benar, maka sampah dapat berguna bagi siapa saja.
            Dalam artikel ini, akan dipaparkan sebuah topik besar yaitu tentang Sampah, setelah mengkaji defenisi sampah, maka kita akan masuk kepada pembahasan yang lebih mendalam.










PEMBAHASAN
Bagaimana keadaan sampah dalam kondisi saat ini ?
Dalam kenyataannya, kehidupan manusia dengan lingkungan memiliki kontribusi yang saling mempengaruhi satu sama lain. Salah satu kontribusi yang sangat krusial terhadap Lingkungan adalah Sampah. Sampah merupakan sebuah hal yang tak asing dalam kehidupan saat ini, dan merupakan permasalahan lingkungan yang tidak pernah usai. Sampah selalu ada dalam setiap peradaban manusia. Namun pada jaman sekarang, kita menghadapi masalah yang lebih besar. Karena Semakin modern kehidupan manusia, maka kuantitas sampah yang dihasilkan pun semakin meningkat. Hal itu terlihat dari kecenderungan meningkatnya produksi sampah di daerah perkotaan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. [1]
Salah satu faktor penyebab meningkatnya sampah, terutama pada daerah perkotaan adalah kecenderungan mengkonsumsi barang Pabrikan. karena penggunaan bahan produksi pabrik daerah perkotaan lebih besar dibandingkan dengan daerah pedesaan, Dan lebih diperparah lagi dengan kuantitas pengguna barang tersebut. Dalam artian bahwa pengguna barang meningkat sehingga penghasil sampah juga meningkat. Semakin banyak barang yang digunakan dan dikonsumsi atau semakin tinggi tingkat produksi suatu barang, maka jumlah sampah yang dihasilkan-pun ikut mmeningkat. Diperkirakan, pada daerah Kota, rata-rata setiap orang per hari bisa menghasilkan 1 kantong sampah dan mungkin saja lebih dari pada itu. ada sebuah data stastistik mengenai Informasi Sampah di Indonesia. Sumber ini diperoleh dari buku Statistik Persampahan Indonesia Tahun 2008 yang diterbitkan oleh Kementrian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia.[2]Description: H:\picview_tmpjumlah%2520sampah%2520yang%2520muncul%2520di%2520beberapa%2520bagian%2520wilayah%2520di%2520Indonesia%255B7%255D.jpg
Berdasarkan penjelasan diatas, ada pula pemaparan jenis sampah dari masing-masing PulauDescription: H:\picview_tmptotal%2520berat%2520sampah%2520berdasarkan%2520jenis%2520sampahnya%255B7%255D.jpgBisa dibayangkan, Bagaimana  jika hal ini terus terjadi ? mungkinkah kita akan menetap pada Tumpukan sampah ? dalam artian bahwa, sampah akan menutupi seluruh permukaan bumi. Dengan kegiatan produksi yang tak hentinya, bukankah hal itu membawa dampak yang besar dalam kehidupan kita ?










Mungkinkah sampah diminimalisir dan bahkan dihilangkan sama  sekali ?
Dilihat dari kuantitas dan kualitasnya, sampah dapat memberi pengaruh bagi kelangsungan hidup manusia dan bahkan makhluk yang lainnya. Kualitas bahan yang berpotensi menjadi sampah, lebih memperburuk lingkungan dan alam, sebab sampah Manusia kebanyakan berasal dari bahan-bahan yang sukar teruraikan, seperti (sampah Plastik, besi, seng, kain, dan lain-lain)
Dalam era sekarang ini, berbagai macam kegiatan yang menghasilkan sampah banyak sekali terjadi. Hal ini terjadi karena tingkat kebutuhan masyarakat menigkat, sehingga proses produksi juga ikut meningkat. Dan tentu proses produksi itu menghasilkan sampah, selain dari prosesnya, hasil produksipun juga bisa menghasilkan sampah.
            Dari proses demikian maka, diperlukan pengelolaan sampah yang memadai, agar sampah dapat diminimalisirkan. Berikut ada beberapa cara untuk meminimalisirkan produksi Sampah :
  • Digunakan Sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik
Sampah organik adalah bahan dasar utama pembuatan pupuk organik. Jadi, sampah-sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga seperti sampah dapur tidak ada salahnya dikumpulkan di suatu tempat. Kemudian diolah menjadi pupuk organik.
Sampah dapur bisa diolah menjadi pupuk organik pada (misalnya kompos) atau pun pupuk organik cair. Namun, untuk sampah rumah tangga lebih disarankan untuk diolah menjadi pupuk organik cair. Karena sampah rumah tangga kuantitasnya sedikit, namun selalu kontinyu atau terus menerus dihasilkan.
·         Pakan ternak
Selain itu, sampah organik seperti dedaunan yang masih hijau, sisa sayur dan buah bisa digunakan sebagai pakan ternak. Namun demikian harus dipastikan terlebih dulu, apakah dedaunan atau sisa sayur dan buah tersebut aman dan disukai oleh ternak.
·         Bahan dasar untuk berbagai kerajinan kreatif
Sampah dan barang-barang bekas juga masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar berbagai kerajinan tangan kreatif. Misalnya kertas plastik pembungkus sampo, deterjen, pewangi pakaian bisa dibuat menjadi tas atau dompet cantik. Plastik bekas pembungkus permen bisa disulap menjadi dompet unik.
Contoh lain styrofoam bisa dikreasikan menjadi bunga, hiasan dinding atau mainan anak. Bungkus rokok juga bisa dikreasi menjadi pot bunga dan hiasan dinding, dan lain-lain.
·         Wadah alternatif
Sampah-sampah yang berbentuk wadah, seperti kaleng bekas minuman, botol beling, kaleng biskuit dan sejenisnya bisa dialih fungsikan menjadi wadah alternatif. Agar lebih menarik, Anda bisa mengukir, melukis atau memberi hiasan pada wadah tersebut.
Contoh sederhananya kaleng bekas minuman atau kaleng sarden, bisa dibuat menjadi wadah tempat penyimpanan pensil yang unik. Bisa dengan cara memberi ukiran, atau menyampulnya dengan kertas kado.
Contoh lain kardus bekas bisa Anda sulap menjadi box penyimpanan barang. Terlebih dahulu box tersebut Anda tutup dengan kertas kado, atau kertas hias lainnya. Berikan sentuhan kreasi tertentu agar lebih menarik.
  • Bahan dasar pembuat batako
Batako yang dimaskudkan terbuat dari bahan Styrofoam. Styrofoam yang tidak lagi digunakan seringnya menjadi sampah dan dibuang ke tumpukan sampah. Padahal kita tahu, styrofoam merupakan jenis sampah yang sangat merusak lingkungan karena tidak bisa diurai oleh mikroorganisme pengurai di dalam tanah.
Tapi ternyata styrofoam ini bisa dijadikan sebagai bahan campuran untuk membuat batako. Uniknya, batako yang dihasilkan lebih ringan dan tidak menyerap air, sehingga jika diaplikasikan untuk bangunan atau tembok, batako ini bisa mencegah rembesan air hujan ke dalam rumah. Teknologi ini ditemukan oleh sekelompok siswa di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Riau (info dari Riau Pos cetak). Sayangnya kekuatan batako ini untuk bangunan belum teruji, namun minimal hal ini sudah memberikan alternatif pengelolaan sampah styrofoam di masyarakat.
Berdasarkan cara-cara diatas dan jika dilakukan dengan Maksimal, maka masalah sampah dapat diminimalisir. Akan tetapi, kemungkinan untuk menghilangkan sampah sangat sulit dilakukan. Dikarenakan Produksi Sampah adalah hal yang terjadi secara kontinyu, atau berlanjut-lanjut.[3]
[4]Disamping pengelolaan sampah diatas, ada pula berbagai kendala yang mengakibatkan sehingga permasalahan sampah terus menerpa kehidupan.
Ada beberapa penyebab sehingga sampah sulit untuk dikelola secara baik:
1.      Pesatnya perkembangan teknologi  lebih cepat, daripada kemampuan masyarakat untuk mengelola dan memahami masalah persampahan. Teknologi seakan mengubah paradima masyarakat, sehingga gaya hidup praktis lebih kental.
2.      Meningkatnya tingkat hidup masyarakat yang tidak disertai dengan keselarasan pengetahuan tentang persampahan. Taraf hidup yang tinggi pasti juga berpotensi tehadap jumlah sampah yang dihasilkan, apalagi jika kurangnya perhatian terhadap masalah sampah, maka akan berdampak buruk.
3.      Kebiasaan pengelolaan sampah yang tidak efisien, tidak benar, yang menimbulkan pencemaran air, tanah, dan udara, sehingga memperbanyak populasi Vector pembawa penyakit seperti Lalat dan Tikus.
4.      Kegagalan dalam daur ulang maupun pemanfaatan kembali barang bekas, juga ketidakmampuan masyarakat dalam memelihara barangnya sehingga cepat rusak, ataupun produk masnufaktur yang sangat rendah mutunya sehingga cepat menjadi sampah.
5.      Kurangnya pengawasan dan pelaksanaan peraturan.
6.      Sulitnya menyimpan sampah sementara yang cepat busuk
7.      Sulitnya mencari partisipasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan memelihara kebersihan.
Ketika berkaca berdasarkan pemaparan tersebut, sepertinya menjadi hal yang cukup sulit jika ingin memberantas masalah sampah. Dimulai dari perkembangan teknologi yang lebih laju, daripada pengetahuan  masyarakat tentang pengelolaan sampah, hingga masalah pribadi yaitu kesadaran membuang sampah pada tempatnya




Bagaimana jika sampah tidak ada sama sekali ?
Sampah bukan hanya sebatas benda yang tidak berguna. Pada lapisan masyarakat tertentu, ada pula masyarakat yang hidupnya bergantung pada keberadaan sampah. Hanya dengan mengais sampah, maka mereka akan mendapatkan rejeki. Hal ini menunjukan bahwa dilain sisi, sampah mendatangkan keuntungan. Jika sampah tidak ada, maka dapat dianalisa bahwa akan terjadi pengangguran, dan mungkin saja akan lebih meningkatkan kemiskinan, terkhususnya lapisan bawah  pada masyarakat.
            Bukan hanya itu, tapi masyarakat yang hidupnya dengan cara mempoduksi kerajinan, yang bahannya berasal dari sampah, otomatis akan kesulitan. Sehingga akan lebih mempersulit para pengrajin dalam mendapatkan bahan baku. Akibatnya pengeluaran untuk mendapatkan bahan baku akan meningkat, dan jumlah hasil produksi-pun akan berkurang, dikarenakan bahan baku yang sulit didapatkan. Hal ini juga berdampak  bagi kondisi ekonomi para pengrajin. Pendapatan mereka pasti akan berkurang, dan mungkin saja akan terjadi kemiskinan.
Apa cara yang paling efektif untuk mengatasi permasalahan sampah
Kerajinan tangan dari sampah plastik merupakan cara yang bisa kita tempuh untuk membuka peluang usaha. Seperti diketahui plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak dipergunakan dalam kehidupan manusia modern. Akan tetapi sisa sampah plastik menjadi permasalahan tersendiri  bagi kehidupan. Solusinya adalah dengan mengurangi penggunaan bahan yang berasal dari plastik atau mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat.  Sampah plastik bisa diolah menjadi aneka kerajinan yang memiliki potensi ekonomi yang cukup baik. Peluang usaha kerajinan sampah plastik ini disamping mendatangkan keuntungan  juga dapat  mengurangi polusi akibat sampah plastik.

1.      Sampah untuk Biogas(bioenergi)
Sama halnya dengan kerajinan tangan Sampah untuk Biogas juga sangat membantu orang kalangan bawah untuk penggunaan kayu bakar untuk memasak dan lain-lain. Biogas banyak dibuat dari sampah hasil pertenakan,yaitu dari sisa-sisa makanan ternak dan kotoran hewan. Tetapi pada prinsipnya biogas dapat dibuat dari segala jenis sampah organik.


2.      Pengomposan sampah
Kompos adalah hasil dari proses pengomposan,yaitu suatu cara untuk menkonversikan bahan-bahan organik menjadi bahan yang telah dirombak  lebih sederhana dengan menggunakan aktivitas mikrobia,semacam perompakan yang terjadi pada bahan organik.
Dan hal ini sangat membantu sekali untuk kalangan bawah sebagai mata pencaharian.

3.      Sampah untuk makanan ternak dan macam-macam kegunaan lainya.
Pemanfaatan lainya dari sampah antara lain dapat pula digunakan untuk makanan ternak(babi) dan beberapa bahan macam bangunan misalnya batu tiruan(brick), papan,atau bahan-bahan pengisi,terutama untuk jenis-jenis sampah tertentu yang biasanya merupakan sampah hasil pertanian atau agroindustri,misalnya sekam,batang jagung,jerami,bagasse dan sebagainya.tetapi cara pemanfatan seperti ini baru dalam taraf skala penilitian belum merupakan skala industri.[5]














beberapa prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R
Reduce (mengurangi) :
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan barang atau material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
Reuse (Menggunakan kembali)
Sebisa mungkin Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang menjadi sampah.
Recycle (mendaur ulang) :
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna di daur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri informal dan rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
Replace (Mengganti) :
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama dan hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan









Harapan-harapan kami dalam pengelolaan sampah di Indonesia
1.    Mulailah kebiasaan hidup sehat dan bersih dengan hal-hal kecil dari diri sendiri, contohnya membuang sampah di tempatnya.
2.    Berpartisipasi dalam pengolahan sampah dalam masyarakat. Contohnya dengan mengikuti kerja bakti bagi masyarakat, tugas piket bagi siswa, dan juga ikut serta dalam organisasi daur ulang.
3.    Menyadarkan orang lain dalam melakukan hal-hal baik dalam pengelolaan sampah, seperti menulis artikel atau menjalankan kampanye. Ketika tindakan kita sudah nyata dalam masyarakat, orang lain juga akan tergerak.
4.    Diperlukan manajemen data yang lebih rapi agar memudahkan pencarian data terkait penelitian di bidang persampahan.
5.    Diperlukan peng-update-an data secara terus menerus agar diperoleh informasi lengkap terkait teknologi pengolahan dan pengelolaan sampah.
6.    Diperketatnya Undang-Undang yang mengatur tentang persampahan maupun tentang pengelolaan sampah.
7.    Masyarakat bisa melakukan kebiasaan memilah sampah yang bisa didaur ulang dengan sampah yang susah untuk didaur ulang (sampah organic dengan sampah non-organik)
8.    Indonesia bisa meniru cara pengelolaan sampah di negara-negara maju seperti Jerman, Inggris dan Jepang.
9.    Masyarakat membayar pajak dengan tekun dan rutin. Dengan demikian, uang pajak tersebut bisa dipakai untuk melengkapi sarana-sarana yang lengkap dalam pengelolaan sampah tersebut.
10.    Kesadaran masyarakat setempat untuk tidak melakukan korupsi dan hal hal yang merugikan Negara. Karena hal tersebut akan menghambat perkembangan Negara dalam pengelolaan sampah.





PENUTUP
Alam dan manusia merupakan dua aspek yang saling membutuhkan. Manusia membutuhkan alam sebagai penopang kehidupannya, alam juga membutuhkan manusia untuk agar tetap bisa dilestarikan. Kebutuhan ini merupakan hal yang mutlak terutama bagi manusia. Dalam kehidupan itulah maka manusia sangat membutuhkan alam agar bertahan hidup. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka kita ketahui bersama bahwa sampah secara tidak langsung dapat membantu kelangsungan hidup manusia yaitu sebagai sumber lapangan pekerjaan. Hanya orang kreatif yang dapat melakukan sebuah keajaiban dari sesuatu yang tidak berharga.
            Pada sisi lain, sampah dapat mendatangkan bencana, Jika tidak ditanggulangi secara baik. untuk itu, pencegahan terhadap sampah lebih penting daripada harus mengobati luka akibat sampah.














DAFTAR PUSTAKA

SURIAWIRIS UNUS. air dalam kehidupan dan lingkungan yang sehat. Alumni: Bandung, 1996
SASTRAWIJAYA TRESNA, pencemaran lingkungan;Rineka Cipta,Jakarta2009
HADIWIYOTO SOEWEDO,penanganan dan pemanfataan sampah. Yayasan Idayu: Jakarta.1983
TRIHADININGRUM. Progam Pelatihan Sistem Pengolahan Sampah. Jurusan Teknik Lingkungan ITS: Surabaya. 2002. Hlm 13-14

















[1] Unus Suriawiria, Air Dalam Kehidupan Dan Lingkungan Yang Sehat. Bandung: Alumni, 1996. Hal. 3&4
[2] http://www.Hedisasrawan.blogspot.com. Diakses tanggal 27 April 2016
[3] A.Tresna Sastrawijaya. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta: Jakarta. 2009. Hlm 86-87

[4] Trihadiningrum, Y. Dkk. Progam Pelatihan Sistem Pengolahan Sampah. Jurusan Teknik Lingkungan ITS: Surabaya. 2002. Hlm 13-14
[5] Ir.Soewedo Hadiwiyoto. Penanganan dan Pemanfataan Sampah. Yayasan Idayu: Jakarta. 1983. Hlm 59-78

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya "Ana kasi makang Om di Pulau Oma"

“PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN HORACE BUSHNELL”

PAK Menurut Calvin